Sabtu, 11 Juli 2009

Arema Hentikan Latihan

Imbas Rencana Merger

MALANG - Marger dua tim asal Malang, Arema dan Persema, baru rencana. Tapi, hal itu sudah memberikan dampak. Latihan Singo Edan -julukan Arema- menghadapi Indonesia Super League (ISL) 2009/2010 dihentikan mulai kemarin (11/7). Padahal, latihan di lapangan Lanud Abdulrachman Saleh, Malang, tersebut dilaksanakan sejak tiga minggu lalu. Latihan itu dihentikan tanpa batas waktu karena harus menunggu kepastian dari Yayasan Arema akan keikutsertaan Singo Edan di ISL. 

"Latihan hari ini (kemarin) merupakan latihan terakhir. Kepastian selanjutnya masih menunggu keputusan yayasan," ujar Asisten Manajer Arema Muhammad Taufan.

Kebijakan manajemen tersebut mengagetkan pemain lokal Malang yang mengikuti latihan itu. Sebelumnya, mereka tidak menyangka bahwa Arema berencana merger dengan Persema. Harapan untuk bergabung dengan Arema musim depan pun mengambang. 

Taufan mengungkapkan, manajemen memberhentikan latihan bersama agar pemain yang ikut latihan bisa mengambil sikap. Artinya, pemain bisa menunggu kepastian Arema bermain di ISL atau menerima tawaran dari tim lain. "Sekarang terserah pemain. Kalau memang ada tawaran yang lebih, silakan dipertimbangkan. Pemain bebas menentukan," ujar mantan wartawan itu.

Terkait dengan penyebab merger Arema dengan Persema, Taufan mengatakan, peluangnya seperti yang disampaikan pembina Yayasan Arema Darjoto Setyawan beberapa waktu lalu di Kantor Arema. Yakni, dari sisi bisnis, PT Bentoel Tbk kurang menguntungkan dalam mendanai Arema. Itu terlihat dari dana yang dikeluarkan PT Bentoel sebanyak Rp 20 miliar musim lalu, tetapi pemasukan hanya sekitar Rp 3 miliar. Jumlah pemasukan hanya 15 persen dari total pengeluaran. 

Kesulitan pendanaan itu memuncak seiring akuisisi saham Rajawali Group di PT Bentoel oleh BAT (British American Tobacco). Sebagai pemilik baru, tampaknya, BAT enggan mengalokasikan dana Bentoel untuk Arema. Maka, persiapan Arema sangat minim menjelang bergulirnya ISL. Selain tiga pemain yang masih terikat kontrak -Kurnia Meiga Hermansyah, Benny Wahyudi, Dendi Santoso-, belum ada penggawa yang dikontrak. 

Bentoel juga merasa rugi karena pelarangan label produknya di kostum tim maupun di board pinggir lapangan. Itu terjadi karena sponsor Super League merupakan pabrik rokok kompetitor Bentoel. Akibatnya, dari sisi promosi, Arema tidak menguntungkan Bentoel. "Faktor itulah yang sangat mungkin menjadi penyebab rencana merger," kata Taufan. 

Disinggung soal kepastian merger, Taufan enggan berkomentar. Dia mengatakan, persoalan itu merupakan wewenang Yayasan Arema. "Silakan tunggu waktu yang tepat. Nanti pasti ada penjelasan dari yayasan," ujarnya. 

Asisten pelatih Joko Susilo menambahkan, keputusan pemberhentian latihan bersama itu sangat mengagetkan pemain dan dirinya. Maklum, selama memimpin latihan, pemain sangat bersemangat dan disiplin. Itu semua dijalani agar mereka bisa diterima di Arema pada ISL 2009/2010. Namun, faktanya, ada kabar bahwa Arema merger dengan Persema. "Tetapi, sebelas pemain Arema U-21 tetap latihan karena mereka dikembalikan ke akademi Arema," terang mantan pemain Arema itu. 

Joko mengakui, kabar merger itu membuat bimbang para pemain. Hati mereka ingin membela Arema, tapi di sisi lain tidak ada kejelasan akan rekrutmen pemain. Meski demikian, Joko berkeyakinan bahwa Arema bisa eksis. Asalkan Arema masih di-back up Aremania. Dia mengutarakan bahwa dirinya pernah mengalami masa sulit Arema di era galatama. Hanya, kondisi saat ini tentu berbeda jika dibandingkan dengan ketika dirinya masih menjadi pemain Arema. 

"Saya masih berkeyakinan bahwa Arema bisa keluar dari masalah sulit ini. Kami berharap Aremania bisa menunjukkan loyalitasnya," ujar mantan pemain Persija itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar