Kamis, 09 Juli 2009

PERSEBAYA

Belajar dari Pengalaman Arema Tunjuk Pelatih, Baru Pemain 


TAHAP perburuan pemain tampaknya belum bisa dilakukan Persebaya dalam waktu dekat. Itu baru bisa dilakukan jika Persebaya telah menentukan pelatih yang akan mendampingi tim di Indonesian Super League (ISL) 2009/2010. Sebelum mengikat pelatih, Ketua Harian Persebaya Cholid Ghoromah mengatakan bahwa pihaknya akan menunjuk manajer dahulu. Saat ini ada dua nama yang diincar. Tapi, dua nama tersebut belum bisa diekspos. 

Tentang perburuan pemain asing, Cholid mengatakan bahwa Indobola Mandiri milik Eko Subekti menjadi partner Persebaya. Itu terjadi setelah mereka berdiskusi pada 7 Juli lalu. Rencananya, pekan depan Persebaya mengadakan tasyakuran lolosnya Persebaya ke ISL. ''Saat itu, kami akan mengumumkan susunan manajemen Persebaya untuk musim depan,'' jelasnya. 

Eko menjelaskan, pertemuan kemarin belum menghasilkan keputusan signifikan. ''Kalau mau bicara pemain, sebaiknya pelatih ditunjuk terlebih dulu,'' jelasnya. Alasannya, karakter pelatih belum tentu sama. "Jika telanjur memilih pemain, kemudian pelatih tidak cocok, tak jarang pemain yang telah direkrut harus dicoret. 

Hal itu berkaca pada pengalaman Arema Malang musim lalu. Perjalanan Arema di musim lalu harus diwarnai perpindahan tongkat kepelatihan dari Bambang Nurdiansyah kepada Gusnul Yakin. Karena itu, tim berlogo kepala singa tersebut harus berganti-ganti pemain. 

Sepanjang musim 2008/2009, sebelas pemain asing secara bergantian memperkuat Arema. Ada juga pemain lokal yang keluar masuk seperti Komang Maryawan dan Ali Usman. Hal itu jelas menyerap anggaran dana yang sangat besar dan mengganggu kekompakan tim.

Sejauh ini, Persebaya gencar mendekati striker Persipura Jayapura Ernest Jeremiah. Kebetulan, Ernest bernaung di bawah bendera Indobola Mandiri. Disinggung soal kemungkinan Ernest berlabuh di Persebaya, Eko enggan berkomentar. 

''Pak Eko siap mengutamakan pemain terbaiknya untuk Persebaya. Misalnya, Ernest Jeremiah (Persipura Jayapura),'' terang Cholid.

Namun, lanjut dia, pihaknya harus keputusan Komdis PSSI pada 10 Juli mendatang. Sebab, saat ini Ernest masih terancam sanksi karena insiden final Copa Indonesia IV pada 28 Juli lalu. ''Lihat nanti saja keputusannya. Kalau ternyata kena sanksi, bagaimana?'' ucap Eko.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar