Sabtu, 11 Juli 2009

AREMA

Karena Singo Edan Kehilangan Induk

Faktor dana diyakini sebagai salah satu biang mencuatnya rencana merger Arema dan Persema. Bicara soal duit, Persema jelas tidak kesulitan. Sebab, tim pelat merah tersebut mendapat sokongan dana melimpah dari Pemkot Malang. Musim lalu, misalnya, lebih dari Rp 20 miliar dikucurkan untuk membawa Persema promosi ke Indonesia Super League (ISL).

Nah, masalah dana justru menjerat Arema. Singo Edan -julukan Arema- adalah salah satu tim swasta yang eksis di kancah sepak bola Indonesia. Untuk mengarungi kompetisi, Arema mengandalkan sokongan dana dari PT Bentoel dan penjualan tiket pertandingan.

Namun, masa depan Arema menjadi tanda tanya. Itu seiring dengan perubahan di internal PT Bentoel. Mayoritas saham perusahaan rokok itu diakuisisi BAT (British American Tobacco) pada 17 Mei lalu. Singo Edan bak kehilangan induk.

Beberapa hari setelah akuisisi tersebut, pembina Yayasan Arema Darjoto Setiawan mengatakan bahwa Bentoel akan membicarakan dengan BAT mengenai pendanaan Arema. Kalau BAT tidak bersedia mengucurkan dana, Yayasan Arema akan mencari sponsor lain untuk menjadi penyandang dana bagi Singo Edan.

Ketika tim-tim yang lain terus berbenah, Arema cenderung adem ayem. Hal tersebut menjadi salah satu indikasi ada sesuatu yang besar di tubuh klub yang berdiri pada 11 Agustus 1987 itu. Sejauh ini, Arema belum memiliki pelatih definitif. Manajemen Arema baru sebatas menjajaki tiga calon pelatih. 

Begitu pula halnya untuk urusan pemain. Hanya tiga pemain yang masih terikat kontrak. Yakni, Kurnia Meiga Hermansyah, Benny Wahyudi, dan Dendi Santoso. Selain mereka, kontrak pemain yang lain sudah habis. 

Lambannya manajemen Arema dalam rekrutmen pelatih dan pemain membuat sejumlah pilar musim lalu memilih hengkang. Ada tiga pemain inti yang berlabuh di tim lain. Yakni, Fandi Mochtar, Achmad Sambiring Usman, dan Suroso. Fandi dan Sambiring hijrah ke Persisam Samarinda, sedangkan Suroso menyeberang ke Persema.

Keresahan akan masa depan Arema pernah diutarakan oleh salah seorang penggawanya. Dia mengatakan akan ada berita besar terkait dengan Arema sesudah pemilihan presiden (pilpres). 

Bisa jadi, berita besar itu adalah rencana merger Arema dengan Persema. Indikasi lainnya adalah kedatangan pengurus Yayasan Arema Satrija Budi Wibawa yang menemui Wali Kota Malang Peni Suparto di Balai Kota Malang Senin lalu (6/7). Peni adalah ketua umum PSSI Kota Malang sekaligus ketua umum Persema. Alasan yang disampaikan Satrija saat itu adalah memperkenalkan BAT sebagai pemilik baru PT Bentoel. Tapi, siapa tahu ada agenda lain?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar